Saturday, March 12, 2011

Laptop Mati

Pulang dari kampus, aku segera minum Tolak Angin karena perutku kembung entah kenapa. Saat minum Tolak Angin dikamar sambil menatap jadwal kuliah dan daftar tugas yang harus dikerjakan, aku melihat tugas Hukum Acara Pidana yang dua buah dan harus dikumpulkan dalam waktu dekat.
Segera kubuka laptop gajahku diatas karpet polkadot kamarku. Adikku, Desi, tiba-tiba menghampiriku sambil mengoceh tak tahu apa arti dari perkataannya. Aku hanya senyum dan menyuruh adikku halus,
“Ci, colokin colokan laptop !”
Tanpa mengeluh sebelumnya, Desi segera mengambil colokan laptop ke genggamannya dan memasangkannya ke listrik. Tetapi berkali-kali dia mencabutnya dan memasangkannya lagi, tetap saja laptopku tidak hidup. Aku gerah, dengan nada kesal aku bilang,
“Balikin coba colokannya , masa gak bisa sih !”
Desi tetap berusaha agar laptop tersambung dengan listrik. Aku tak sadar apa yang ada dalam genggamanku. Perlahan aku lihat, lihat dengan jeli. Ternyata sambungan (colokan) untuk ke laptopnya belum kusambungkan.
“Ci, aku lupaa. Hehe ”, nadaku rendah sambil tersenyum miris.
“Sumpahnya oon banget sih ! Mana bisa nyala kalo belum dicolokin ke laptopnya !”, Desi menahan tawa dalam marahnya.

3 comments: